AHMAD
ROFIKI PEND. SOSIOLOGI 4815 122 446
SOSIOLOGI
PENDIDIKAN
STRA
TA PEN DIDI KAN: PERS PEK TIF KON FLIK.
Pendidikan
merupakan salah satu saluran mobilitas sosial, dengan pendidikan seseorang bisa
terangkat derajatnya dari kelas bawah ke atas. Fungsi pendidikan juga untuk
perubahan sosial yang artinya merubah kehidupan ini menjadi lebih baik, dengan
keadilan dan kejujuran. Namun, pendidikan dewasa ini hanya menjadi reproduksi
kelas-kelas proletar yang dibuat oleh kaum bourjuis. Sekolah tidak mengubah apa-apa,
melainkan hanya menjadi ajang bagi para bourjuis menanamkan kembali pundi-pundi
uangnya. Waktu dulu SD menjadi OB, sekarang SMA bahkan juga menjadi OB. Ini
dikarenakan sekolah-sekolah ada tidak perduli dengan anak lulusan didiknya.
Ketika anak didiknya lulus, tidak ada lagi tanggung jawab sekolah untuk
mengubah kehidupan sosialnya. Setelah lulus, semua perkenalan yang dibangun
antara guru dan murid – hilang tak berbekas, seolah “ peserta didik dapat atau
tidaknya pekerjaan, bukan tanggung jawab sekolah”
Penyebab
munculnya strata dalam pendidikan juga ikut menanamkan kembali pundi-pundi
uangnya bourjuis. Keluarga yang mempunyai modal, dapat menyekolahkan anaknya ke
tempat yang lebih mempunyai sarana-prasarana perfect. Sedangkan mereka, para proletar hanya dapat menyekolahkan
anaknya ke tempat yang tidak mempunyai sarana-prasarana perfect. Ini terlihat dari sekolah RSBI, SNI, Unggulan, tempatnya
para bourjuis. Lalu SMA N, swasta bukan unggulan adalah tempatnya para
proletar. Buku-buku yang tersebar di sekolah hanya buku ilmu pengetahuan umum,
bukan buku seperti dikuliah yang khusus (penjurusan). Akibatnya, para proletar
yang tidak mempunyai biaya untuk kuliah hanya bisa untuk bekerja. Bagi para
proletar yang tidak mempunyai keahlian, mereka akan menjadi pengangguran bahkan
sampah masyarakat.
Sekolah,
dalam pandangan Illich, adalah lembaga pendidikan yang membagi masyarakat ke
dalam kelas-kelas sosial yang sangat tidak egaliter lagi diskriminatif – pada
kesimpulan bahwa sekolah sebagai lembaga pendidikan telah menyebabkan langkanya
keterampilan. Hal ini disebabkan sekolah pada saat tingkat dasar tidak langsung
disertakan jurusannya atau penjuruan, mengakibatkan seseorang yang sudah
sekolah masih “ngambang” tidak tahu pelajaran apa yang ia sukai dan minati –
dimana ia akan di pekerjakan. Oleh karena itu, pendidikan harus lah sosialis
bukan kapitalis; buku-buku harus tersebar secara merata dengan melibatkan 2,5
juta buku untuk mengembangkan perpustakaan komunal, sebab untuk menyelamatkan
sejarah kita untuk pemuda kita; seperti yang dilakukan pemerintahan Chavez di
Venezuela.
No comments:
Post a Comment